Minggu, 13 Januari 2013

SKABIES

GEJALA KLINIS SKABIES Tungau sarcoptic hidup di akar rambut. Anjing atau kucing yang mengalami infestasi tungau sarcoptic akan merasakan gatal yang hebat. Dengan sendirinya hewan akan menggaruk dan terus menggaruk bagian tubuh yang terasa gatal. Garukan yang intens ini akan menimbulkan kemerahan pada kulit dan dapat terjadi perlukaan atau lesio. Gejala lain yaitu terjadi kerusakan rambut/bulu, kerontokan hingga kebotakan. Ciri lain yang menunjukkan penyakit ini adalah timbulnya kerak atau keropeng pada kulit. Nafsu makan hewan turun, dan pada akhirnya akan diikuti penurunan berat badan sehingga hewan akan tampak kurus. Kurang perhatian pemilik terhadap hewan dapat memicu terjadinya penyakit, misalnya hewan mengalami malnutrisi sehingga rentan terhadap penyakit atau pemilik kurang menjaga kebersihan hewan tersebut DIAGNOSIS Dasar diagnosis skabies adalah gejala klinis, diagnosis skabies dipertimbangkan bila terdapat riwayat gatal yang persisten dengan gejala-gejala klinis seperti yang diuraikan di atas dan konfirmasi agen penyebab tungau, larva, telur atau kotorannya dengan pemeriksaan mikroskopis Pemeriksaan klinis Gejala klinis yang ditimbulkan penyakit skabies adalah gatal-gatal disertai terbentuknya bintik-bintik merah (rash), papula, dan vesikula. Antara papula satu dengan papula yang berdekatan letaknya, terlihat gambaran alur yang merupakan garis penghubung kedua papula tersebut (HOEDOJO, 1989). Keadaan tersebut dapat terjadi pada penderita skabies yang belum lama dan belum pernah diobati dengan obat anti skabies. Lokasi kemerahan, papula dan vesikula sebagai akibat skabies terdapat di bagian-bagian tubuh seperti kulit diantara jari-jari tangan, siku, aksila, dada, daerah inkuinal, lutut, dan kelamin (SARDJONO et al., 1998). Cara diagnosa skabies didasarkan pada gambaran gejala klinik dalam prakteknya sulit ditetapkan karena berbagai penyakit kulit lainnya memberikan gambaran klinis yang mirip dengan skabies (SUNGKAR, 1991). Pemeriksaan laboratorik Pemeriksaan laboratorik dilakukan untuk konfirmasi diagnosis S. skabiei dapat ditemukan di dalam terowongan yang dibuat oleh tungau tersebut. Kemudian diidentifikasi. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : Mengeluarkan S. skabiei dengan ujung jarum atau skalpel dari bagian terminal terowongan dan memeriksanya dibawah mikroskop setelah lebih dulu dimasukan dalam tetesan KOH 10% yang ditempatkan diatas kaca objek (BINTARI et al., 1979; HERMS, 1961; FAUST dan RUSSEL, 1977). Membuat kerokan kulit di daerah sekitar papula, kemudian dibuat sediaan di atas kaca objek dengan kaca tutup, selanjutnya diperiksa dibawah mikroskop (ISKANDAR, 1982). Membuat tes tinta terowongan dengan cara menggosok papula yang terdapat pada kulit menggunakan ujung pena yang mengandung tinta. Setelah papula tertutup oleh tinta dan didiamkan selama 20 - 30 menit, tinta kemudian diusap/dihapus dengan kapas yang dibasahi alkohol. Tes ini dinyatakan positif bila tinta masuk ke dalam terowongan dan membentuk gambaran khas berupa garis-garis zig-zag (HOEDOJO, 1989). Pengobatan skabies pada hewan Penanggulangan kudis pada anjing bisa menggunakan Ivermectin dengan dosis 0,05 mg/kg berat badan secara subkutan 3 minggu sekali dan dikombinasi dengan salep belerang 3% sekali sehari (SETIABUDI, 1998). DAFTAR PUSTAKA BINTARI, R., HOEDOJO, N.S. DJAKARIA, S.D. SOEPRIHATIN, S.S. MARGONO, S. OEMIJATI, S. GANDAHUSADA, dan W. PRIBADI. 1979. Dasar Prasitologi Klinis. PT. Gramedia, Jakarta. hal. 535. HOEDOJO. 1989. Diagnosis Skabies dengan Tinta. Maj. Parasitol. Ind. 2(3&4): 91-96. ISKANDAR, T. 1982. Invasi ulang skabies (Sarcoptes scabiei) pada kerbau lumpur (Bos bubalus) dengan pengobatan salep asuntol 50 WP konsentrasi 2% dan perubahan patologik kulit. Penyakit Hewan. 23: 21- 23. SARDJONO, T.W., S. POERANTO, L. HAKIM, P. SANJOTO, dan SOEBAKTINIGSIH. 1998. Faktor-faktor terhadap SETIABUDI, R.S. 1998. Pengobatan demodecosis dengan ivomex yang dikombinasi dengan salep belerang. Med. Kedok. Hewan SUNGKAR, S. 1991. Cara pemeriksaan kerokan kulit untuk menegakkan diagnosis skabies. Maj. Parasitol. Ind. 61-64.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar