Jumat, 09 Desember 2011

1. Kualitas Semen Cair Domba Garut pada Penambahan Sukrosa dalam Pengencer Tris Kuning Telur

a) TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan sukrosa ke dalam pengencer semen cair Tris-kuning telur terhadap kualitas semen cair domba Garut. Semen dikoleksi sekali seminggu selama lima minggu berturut-turut menggunakan vagina buatan dari pejantan yang sama.

b) METODE
Semen dikoleksi dari pejantan domba Garut yang sama menggunakan vagina buatan. Semen dikoleksi satu kali per minggu selama 5 minggu. Evaluasi semen segar dilakukan segera setelah semen ditampung, yang meliputi pemeriksaan makroskopis (volume, warna, konsistensi, pH) dan mikroskopis (gerakan massa, konsentrasi, persentase motilitas progresif/ % M, persentase hidup / % H, persentase abnormailtas dan persentase membran plasma utuh / % MPU). Semen segar yang memenuhi syarat (motilitas > 70%, konsentrasi > 2000 juta sel setiap ml, abnormalitas < 15%) selanjutnya diencerkan dengan beberapa jenis bahan pengencer, sebagai berikut:
Perlakuan A = pengencer Tris kuning telur 20% (kontrol)
Perlakuan B = pengencer Tris kuning telur 20% + sukrosa 0,1% w/v
Perlakuan C = pengencer Tris kuning telur 20% + sukrosa 0,3% w/v
Perlakuan D = pengencer Tris kuning telur 20% + sukrosa 0,5% w/v
Selanjutnya 4 jenis pengencer tersebut disimpan dalam tabung reaksi selama empat hari penyimpanan pada suhu 5°C. Peubah yang diamati selama penyimpanan semen cair adalah persentase motilitas progresif, persentase hidup dan persentase MPU (persentase spermatozoa yang memiliki membran plasma yang masih utuh).





c) HASIL
Hasil penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut :















Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa penambahan sukrosa dalam pengencer Tris-kuning telur 20% selama pengamatan menunjukkan hasil lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Penambahan 0,5% w/v sukrosa dalam pengencer menghasilkan motilitas terbaik dan lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan kontrol, tetapi tidak berbeda nyata dengan penambahan sukrosa 0,3% w/v. Hal ini dapat dikatakan bahwa penambahan 0,3% w/v sukrosa cenderung mampu mempertahankan motilitas spermatozoa dan lebih efisien selama penyimpanan pada suhu 5°C.

d) KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum penambahan sukrosa ke dalam pengencer Tris-kuning telur 20% dapat mempertahankan kualitas spermatozoa lebih baik daripada dalam media pengencer kontrol (Tris kuning telur 20%) selama empat hari penyimpanan pada suhu 5oC. Penambahan 0,3% w/v sukrosa dalam pengencer TKT merupakan dosis optimal penambahan sukrosa untuk dapat mempertahankan kualitas spermatozoa secara umum selama penyimpanan pada suhu 5oC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar