Jumat, 09 Desember 2011

PROSES PENAMPUNGAN SEMEN

PENDAHULUAN
Penampungan semen merupakan salah satu mata rantai kegiatan Inseminasi Buatan (IB) untuk mendapatkan semen dengan kualitas yang optimal, sehingga seluruh mata rantai yang terdiri dari pengamatan ternak di lapangan, pengamatan kesehatan ternak, hijauan makanan ternak, konsentrat serta seluruh personil teknis dan nonteknis terlibat aktif dalam tugas inseminasi buatan. Untuk menangani penampungan semen lebih dahulu harus memahami dan mempelajari sifat sifat ternak yang akan ditampung, terutama mengenai rasnya antara lain : Limosin, Simmetal, Brahman,dll. Secara umum penampungan semen adalah proses ejakulasi yang dipengaruh oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal adalah hormonal, metabolisme, keturunan makanan, umur dan kesehatan. Sedagkan faktor eksternal adalah suasana lingkungan, tempat penampungan, manajemen, para penampung, cuaca, sarana penampungan dll. Maka untuk mendapatkan semen yang memenuhi syarat adalah mempelajari, mengamati, dan memperhatikan perilaku setiap pejantan yang akan di tampung semennya.
Mempersiapkan Peralatan dan Bahan Penampungan
Peralatan dan bahan penampungan harus bersih dan kering sebelum dipakai. Hal ini perlu diperhatikan terutama vagina buatan untuk menjaga tercampurnya sperma yang ditampung dengan kotoran atau kuman kuman penyakit yang berasak dari pejantan satu ke pejantan yang lain. Semua bagian yang terbuat dari karet harus di cuci bersih dengan air panas lalu dengan alkohol kemudian dikeringkan dan disimpan dalam lemari yang tertutup.
A. Peralatan penampungan semen
o Vagina buatan
o Handuk besar/lap tangan
o Vasellin (bahan pelicin)
o Kapas
o Termometer
o Label nomor bull
o Alkohol
o Stick Glass
o Tali
o Glove
o Ember
o Termos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar